Rabu, 06 Januari 2010

Senjata NUBIKA (Nuklir Biologi Kimia)



PENGETAHUAN SINGKAT SENJATA NUBIKA

OLEH LETKOL CKM (K) RUKMINI NORMAN

PA AHLI NUBIKA LAKESMIL DITKESAD

PENDAHULUAN


1. Umum

Kemajuan teknologi pada era sekarang ini sangat pesatnya, sehingga mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam hal ini persenjataan perangpun tidak luput dari akibat dari kemajuan teknologi tersebut, dimana tuj
uannya adalah menghancurkan dan melumpuhkan pihak lawan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dengan cara yang lebih efektif dan effisien. Untuk itu diciptakanlah senjata pemusnah massal yaitu senjata Nuklir, Biologi dan Kimia ( disingkat NUBIKA). Kemungkinan terjadinya perang dengan penggunaan senjata NUBIKA disuatu bagian dari dunia adalah bukan sesuatu yang mustahil meskipun telah ada semacam perjanjian tentang pelarangan atau pembatasan senjata nuklir. Ancaman yang ditimbulkan senjata nubika sangat serius. Korban yang ditimbulkannya cukup besar, tidak saja kerugian jiwa manusia, akan tetapi juga materil, bangunan, tumbuhan dan hewan. Besarnya akibat yang ditimbulkan oleh senjata NUBIKA untuk itu perlu kita ketahui tentang pengetahuan secara singkat tentang senjata NUBIKA, agar kita menjadi waspada dan dapat mengambil tindakan yang tepat bila mengalami serangan senjata NUBIKA.

2. Maksud dan Tujuan.


Maksud dari tulisan ini adalah sebagai pengetahuan tambahan tentang senjata NUBIKA dengan tujuan agar dapat mengambil tindakan yang tepat dan lebih waspada jika mengalami serangan NUBIKA.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.


Ruang lingkup dari penulisan ini membahas tentang senjata NUBIKA dan effek nya dengan tata urut sebagai berikut :


BAB I : Pendahuluan.

BAB II : Senjata Nubika

BAB III : Akibat Senjata Nubika terhadap Manusia

BAB IV : Penutup.

BAB II. SENJATA NUBIKA


4. Senjata Nuklir.

Serangan senjata nuklir biasanya berupa “ledakan” bom nuklir yang ditandai dengan suatu kilatan cahaya yang menyilaukan menerangi daerah sekitarnya. Kilatan cahaya tersebut berasal dari suatu bola api , dimana suatu gelombang tekanan disebar ke segala arah. Dalam waktu yang bersamaan dipancarkan radiasi thermis dan radiasi nuklir ke segala arah. Selanjutnya terlihat bola api naik ke atas dengan cepat dan terbentuklah awan ledakan. Di bawah awan terjadi suatu aliran udara yang kuat bergerak ke atas, dimana debu-debu partikel tanah ataupun air terangkat ke atas maka terjadilah apa yang disebut batang ledakan. Efek yang mengikuti ledakan nuklir diantaranya : gelombang tekanan, radiasi thermis, radiasi nuklir, dan efek elektromagnetis.

a. Efek Ledak Senjata Nuklir

Suatu ledakan senjata nuklir di udara dan di permukaan, distribusi tenaga yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :



- 50 % sebagai gelombang tekanan

- 35 % sebagai radiasi thermis , termasuk infra red, yang terlihat mata, sinar UV, dan sinar X Ray.

- 14 % sebagai radiasi nuklir ion-ion neutron dan sinar Gamma yang didistribusikan pada menit pertama setelah peledakan dan 10 % sebagai sisa radiasi nuklir ( residu ).

- 1 % sebagai elektromagnetik

Efek gelombang tekanan, radiasi thermis, radiasi nuklir awal dan elektrormagnetik pada daya ledakan sampai 500 KT, berlangsung sampai dengan satu menit pertama setelah ledakan. Sedangkan untuk senjata nuklir yang mempunyai kekuatan lebih dari 500 KT, efeknya akan berlangsung sampai dengan 3 menit pertama setelah ledakan. Waktu selebihnya sampai beberapa hari atau bulan akan berlangsung radiasi nuklir lanjutan. Kekuatan masing-masing efek serta perbandingan satu terhadap lainya ditentukan oleh daya ledakan, tipe ledakan, jarak ledakan, jarak ke itik ledak dan konstruksi senjata nuklir.

b. Efek radiasi Nuklir

Suatu ledakan senjata nuklir umumnya menghasilkan efek radiasi nuklir atau berbagai macam sinar inti. Selama satu menit pertama setelah ledakan, timbul sinar radioaktif awal atau radiasi awal yang terpenting yaitu radiasi gamma dan neutron. Setelah satu menit setelah ledakan masih timbul dan adanya radiasi inti yang disebut radiasi lanjutan, yang terbagi dalam dua bagian yaitu radiasi karena induksi neutron yang banyak menghasilkan radiasi gamma dan beta serta debu radioaktif yang banyak mengandung sinar alpha dan beta. Terdapat empat macam radiasi nuklir :


- Radiasi gamma

- Radiasi neutron

- Radiasi beta

- Radiasi alpha

Jarak capai atau daya tembus dari macam radiasi tersebut berbeda-beda dan efeknya terhadap manusia, hewan, benda dan medan juga berbeda. Pelindung radiasi nuklir sangat kompleks, bahan yang melindungi dengan baik terhadap sinar gamma, belum tentu melindungi terhadap radiasi neutron karena radiasi neutron dapat diserap oleh elemen-elemen tertentu. Dosis yang diterima seseorang di belakang suatu bangunan, di dalam tank atau di dalam perlindungan akan bekurang dari pada bila seseorang berada di medan terbuka pada jarak yang sama dari titik nol, hal ini tergantung berapa radiasi yang diserap atau yang diperlunak oleh bahan yang merintanginya.

c. Radiasi Nuklir Awal

Radiasi nuklir awal merupakan bagian dari radiasi nuklir , yang dipancarkan oleh semua tipe ledakan dalam waktu satu menit pertama setelah ledakan. Radiasi nuklir awal terdiri dari radiasi-radiasi gamma, neutron, beta dan alpha. Ini sebagian berasal dari reaksi nuklir atau dipancarkan dari hasil – hasil produksi radioaktif. Hanya radiasi gamma dan neutron saja yang mempunyai arti dalam radiasi nuklir awal, sedangkan radiasi beta dan alpha tak ada pengaruhnya karena jarak capainya yang pendek. Pemancaran neutron dari radiasi nuklir awal berlangsung selama satu detik yang pertama setelah ledakan. Sedangkan pemancaran radiasi gamma berlangsung lebih lama untuk semua tingkat ledakan . Radiasi gamma dan neutron dapat terbelokkan dari lintasannya karena tumbukan molekul-molekul udara sehingga terjadi radiasi tersebar ke segala arah yang dapat masuk ke dalam lubang perlindungan tanpa penutup. Oleh karena daya tembus gamma dan neutron cukup besar maka diperlukan bahan-bahan yang mengandung unsur-unsur berat seperti timah hitam yang dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap radiasi gamma. Bukit dan gunung yang tinggi dimana pandangan terhadap bola api terhalang akan memberikan perlindungan yang baik terhadap radiasi nuklir awal.

d. Radiasi Nuklir Lanjutan

Radiasi nuklir lanjutan adalah radiasi nuklir yang terjadi setelah satu menit dari ledakan. Radiasi nuklir lanjutan tidak mengandung radiasi neutron. Kerusakan-kerusakan karena radiasi alpha dan beta pada radiasi nuklir awal hampir tak ada sama sekali, tetapi pada radiasi nuklir lanjutan dapat dikatakan besar. Radiasi nuklir awal terutama berasal dari bola api yang dipancarkan menurut satu jurusan, sedangkan pada radiasi nuklir lanjutan dipancarkan dari bahan-bahan radioaktif yang berasal dari jatuhan radioaktif dan meliputi daerah yang luas. Pada ledakan senjata nuklir di udara yang cukup rendah akan menyebabkan sebagian besar neutron yang dipancarkan mencapai tanah dan menembusnya sedalam kira-kira setengah meter di sekitar titik nol. Zat-zat atau unsur-unsur dalam tanah yang terpengaruh oleh radiasi neutron yaitu : seperti Natrium, Aluminium, Mangan, Besi dan Kalium bila terkena neutron akan menjadi isotop radioaktif dan memancarkan radiasi gamma dan beta. Radiasi nuklir lanjutan disebut radiasi induksi neutron. Radiasi ini segera terjadi setelah suatu ledakan nuklir. Pola radiasi induksi merupakan pola sebuah lingkaran di sekitar titik nol, semakin jauh dari titik nol kecepatan dosisnya makin berkurang Luas pola radiasi induksi ditentukan oleh jari-jari lingkaran induksi yang terhitung dari titik nol sampai suatu garis isodosis dengan kecepatan dosis 2 rad/jam. Pasukan boleh dikatakan aman terhadap radiasi bila berada di luar lingkaran ini, sedang pasukan yang menempati lokasi di dalam daerah induksi neutron dapat mengalami bahaya besar.

5. Senjata Biologi

Senjata Biologi biasanya terdiri dari mikroorganisme hidup digunakan sebagai salah satu senjata untuk melumpuhkan lawan karena sifatnya dapat membunuh, atau membuat sakit manusia, hewan , tumbuh-tumbuhan dalam jumlah yang sukar bagi lawan untuk mendeteksinya dalam waktu cepat.

Cara berperang dengan “kuman” sesungguhnya bukan cara yang baru karena sudah berabad-abad yang lampau digunakan oleh bangsa-bangsa untuk melumpuhkan lawan, misalnya mengotori sumber air suatu kota yang terkepung dengan bangkai, menulari suatu pasukan dengan sakit cacar dsb.

Keuntungan senjata biologi ini adalah : sifatnya hemat, artinya dengan menggunakan sedikit mikroorganisme/kuman dapat menginfeksi dalam jumlah besar , karena mikroorganisme tersebut dapat berkembang biak dalam waktu yang singkat. Senjata ini mempunyai potensi untuk mencakup suatu daerah yang luas ia dapat menembus ke lubang perlindungan yang tidak dapat ditembus oleh senjata lain. Sesudah serangan, peralatan dan bangunan tidak menjadi rusak , tetap utuh ( kecuali untuk agen anti materiil ). Selain itu sukar untuk di deteksi, kecuali dengan alat khusus.

Kelemahannya : ia dipengaruhi oleh keadaan cuaca yaitu kelembaban, angin, sinar matahari, kekeringan. Oleh karena itu serangan biasanya dilakukan pada malam hari. Juga memerlukan waktu sesuai masa inkubasi.

Mikroorganisme yang digunakan yang mempunyai sifat : daya tahan kuat, virulensi yang tinggi dan mudah menular. Jenis mkroorganisme yang digunakan diantaranya : golongan bakteria, richetsia, virus dan jamur.

Golongan bakteria dapat menyebabkan penyakit radang otak, Tuberculosis, Difteria Typhus abdominalis, Tetanus, Pneumonia, Dysentriae, Cholera, anthrax dan lain-lain.

Golongan Richetsia dapat memnyebabkan demam Q, demam Typhus, demam bercak wabahi.

Golongan virus dapat menyebabkan penyakit : influenza, lumpuh anak-anak, cacar, demam kuning, hepatitis, campak, radang otak, dan rabies .

Golongan jamur dapat menyebabkan infeksi-infeksi jamur histoplasmosis, coccidicido mycosis, nocardiosis.

Mikroorganisme yang digunakan untuk menulari hewan misalnya: bacillus anthracis, NCD yang menulari jenis unggas. Untuk tumbuh-tumbuhan misalnya dengan menggunakan virus, cacing, serangga, atau jamur yang dapat mengenai padi-padian, kentang, tembakau dsb. Sedangkan untuk materiil digunakan mikroorganisme berupa jamur, bakteri yang dapat merusak texil, karet, kulit, logam. Korban dari agensia-agensia penyebab penyakit tidak segera jatuh sakit, tetapi akibatnya baru dapat dilihat sesudah beberapa hari. Kuman-kuman penyebab penyakit merupakan makhluk hidup sehingga penyakit dapat menyebar dan meluas secara aktif. Penyakit/wabah yang timbul sulit membedakannya dari kejadian-kejadian yang dianggap wajar.

Negara yang pernah menggunakan senjata biologi dalam peperangan antara tahun 1763 – 1979 adalah :

Negara Tempat terjadinya wabah

Inggeris Wabah cacar pada suku Indian di Ohio – Amerika.

Jerman Wabah Glanders dan Anthrax pada ternak di Bucharest dan Perancis.

Jepang Wabah Cholera, Pes, Typhus dan para typhus di China.

Rusia Wabah Cholera dan Pes di Mesir

USA Wabah Pes pada suku Eskimo

Serangan pada tentara China dan Korea dengan agensia Biologi

Serangan senjata kimia dan agensia Biologi pada perang di Indo China

Rusia Wabah Cholera di Iraq Wabah Anthrax di daerah Sverdlovsk-Sovyet

6. Senjata Kimia

Bahan yang digunakan berupa zat kimia, padat, cair atau gas yang karena sifatnya dapat menyebabkan kematian atau kerusakan pada manusia, binatang atau materiil. Biasanya senjata kimia merupakan suatu perangkat yang terdiri dari sejenis zat kimia, peluru pelontar atau alat penyemprot dan kendaraan pengangkut.
Jenis zat kimia yang digunakan bermacam-macam dengan akibat yang bermacam-macam pula misalnya:
  • Zat pencekik, yang bekerja pada selaput saluran pernapasan sehingga membengkak dan penuh lendir yang berakibat si korban kekurangan Oxygen. Misalnya : Phosgen, diphosgen.
  • Gas Saraf, yang bekerja dengan cara mempengaruhi keseimbangan susunan saraf sympatis dan parasympatis. Gas saraf ini ditemukan oleh ahli-ahli Jerman pada perang dunia ke II. Cara peracunannya dapat melalui pernapasan, diserap kulit atau termakan. Misalnya : Tabun, Sarin, Soman, VX. Gejala yang terlihat pada si korban adalah pandangan kabur, pusing, muntah, kejang-kejang, berkeringat, bingung, berak- berak. Gejala terakhir adalah napas terhenti.
  • Zat peracun darah, yang masuk ke tubuh melalui pernapasan dan memblokir Oxygen dari darah ke jaringan dengan mempengaruhi kerja enzym cytochrome-oxidase. Dalam golongan ini termasuk zat HCN ( Asam Cyanida ), yang banyak juga digunakan untuk hukuman mati di kamar gas, Cyanogen Chloride,dan Arsine.
  • Blister agents atau zat pelepuh kulit, suatu zat yang dapat menyebabkan gelembung-gelembung berair pada kulit, juga berakibat pada mata dan paru-paru. Termasuk golongan ini adalah : Nitrogen mustard, (HN-1 HN-2 HN-3 ), Phosgen – Oxime, Lewisite ( terkenal pada PD I ), Mustard – Lewisite mixture, Ethyldichloroarsine dsb.
  • Zat pemuntah dan Gas air mata, zat-zat pembakar mis : Bom napalm.
  • Tabir asap mis Sulfur Trioxide, Chlorosulfenic acid phosphor putih dsbnya.
  • Zat perontok daun atau defoliants yaitu zat yang mengandung amonium thiocyanate dan zino chloride, dalam peperangan Vietnam.

Laporan tentang penggunaan senjata kimia telah disampaikan ke PBB oleh negara-negara yang merasa diserang dengan senjata kimia dan dengan tegas telah tejadi pelanggaran Konvensi Jenewa 1925 . Negara pengguna senjata kimia pada peperangan abad XX diantaranya :

  • Italia terhadap Ethiopia
  • Jepang terhadap China
  • Jerman terhadap Rusia
Rusia dan Amerika menggunakan 100.000 ton Herbicida yang sangat beracun yaitu Dioxin. Laporan dari PBB ada penggunaan senjata kimia di Laos, Kamboja dan Afghanistan serta di Irak waktu berperang dg suku Kurdistan. Di Kamboja dan Laos diketemukan bahan racun syaraf Riot Control dan Mycotoxin. Di Afghanistan diketemukan racun Mustard dan Mycotoxin.

BAB III AKIBAT SERANGAN SENJATA NUBIKA TERHADAP MANUSIA

7. Senjata Nuklir

Akibat serangan senjata nuklir yang berupa ledakan bom nuklir bagi manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian :

a. Akibat yang segera dirasakan yaitu tekanan gelombang udara ( blast and shock ), radiasi thermis dan radiasi nuklir pertama.

b. Akibat dalam jangka waktu panjang adalah akibat radiasi nuklir sisa. Tekanan gelombang udara dapat menyebabkan :


- Kerusakan alat tubuh dapat berakibat fatal, benda-benda yang berterbangan akibat tekanan gelombang udara dapat merupakan peluru-peluru yang dapat melukai atau mematikan.

- Emboli udara pada pembuluh darah, perdarahan pada paru-paru, patah tulang, perdarahan pada rongga perut, dan luka-luka akibat terlempar.

Radiasi thermis dapat menyebabkan luka bakar ringan atau berat tergantung pada terlindung atau tidaknya seseorang. Kematian akibat radiasi thermis ini merupakan korban yang terbesar kira-kira dua pertiga seluruh jumlah korban.

Radiasi nuklir pertama dengan penyinaran sinar radioaktif alpha, betha, sinar gamma dan neutron dapat merusak sel-sel tubuh. Akibat ionisasi, sel-seltubuh mengalami kerusakan khromosom, sel dan inti sel akan menggembung, cairan sel menjadi pekat, membran sel menjadi sangat permeable, akibatnya sel menjadi tidak berfungsi dan mitosis sel untuk menggantikan sel yang rusak akan terhambat.

Sedangkan radiasi nuklir yang sisa adalah akibat dari pada bahan-bahan radioaktif misalnya Cesium- 137, Strontium-90 dapat terjadi : Cataract, Leukemia, tumor ganas, perkembangan anak yang terhambat, perpendekan umur dll.

8. Senjata Biologi.

Senjata biologi pada manusia dapat menyebabkan bermacam-macam penyakit yang disebakan berbagai mikroorganisme berupa bakteri, rikhetsia, virus dan jamur. Cara masuknya kuman dapat melalui cara kontak langsung, melalui pernapasan, atau melalu saluran pencenaan. Penyakit ang ditimbulkan adalah penyakit berat dan menular sehingga dalam waktu singkat dapat menimbulkan epidemi dan menyebabkan kematian dalam jumlah yang besar. Oleh karena mirip dengan “wabah biasa” , maka sangat sukar menetukan apakah penyakit-penyakit tersebut oleh suatu serangan senjata nubika atau wabah biasa, apalagi kalau yang terjangkit adalah kalangan penduduk biasa.

9. Senjata Kimia. Dapat menimbulkan kerusakan pada alat tubuh manusia atau kematian, tergantung dari jenis zat kimia yang digunakan. Misal : zat pencekik yang mengganggu/menghentikan pernapasan, gas saraf yang bekerja terhadap keseimbangan saraf simpatis dan parasimpatis, zat bracun darah yang memblokir pekerjaan, zat pelepuh kulit dan gas pembakar yang dapat membakar manusia hidup-hidup. Kerusakan/penyakit yang ditimbulkan pada manusia dengan zat kimia ini dapat bersifat temporer atau permanen, tergantung dari zat yang digunakan dan cepatnya diatasi/mendapat pengobatan.

BAB IV PENUTUP

Demikianlah pengetahuan singkat tentang senjata Nuklir, Biologi dan Kimia ( NUBIKA) sebagai tambahan pengetahuan bagi anggota Kesad dan diluar jajaran Kesad untuk memberi gambaran bagaimana dahsyatnya senjata NUBIKA.

Sumber : www.kaskus.us/showthread.php?t=2941780

Tidak ada komentar:

Posting Komentar